1. Jelaskan
definisi Penalaran, sebutkan jenis jenisnya dan jelaskan
· Penalaran
adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Penalaran memiliki dua ciri
utama, yaitu logika dan analitik. Logika adalah pola berfikir yang bersifat
luas, dimana penalaran dapat dikatakan sebagai proses berfikir logis (masuk
akal). Sedangkan analitik adalah proses berfikir yang memerlukan suatu kegiatan
analisis terhadap penalaran yang bersangkutan.
·
Jenis-jenis Penalaran
Dalam
penalaran, terdapat dua jenis penalaran yaitu :
1. Penalaran
Induktif yaitu proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Dalam penalaran
induktif pun masih terdiri dari 3 bentuk penalaran:
a.
Generalisasi
Adalah proses penalaran yang
tidak sesuai dengan peristiwa individual dalam menuju kesimpulan umumnya.
Contoh :
- Bunga mawar terlihat
cantik, dan baunya harum.
- Bunga melati bunga yang
cantik dan baunya harum.
Generalisasi : Semua bunga
cantik berbau harum
Pernyataan “Semua bunga
cantik berbau harum” hanya memiliki tingkat kebenaran yang masih mungkin,
karena kebenarannya pun juga belum diselidiki. Contoh kesalahan : Bunga bangkai
juga cantik, namun baunya tidak harum.
b.
Analogi
Adalah cara penarikan
kesimpulan dari sebuah
penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jangan kita seperti
katak dalam tempurung, yang kita merasa hebat dalam
wilayah kita sendiri, namun sebenarnya kita
belumlah apa-apa karena masih banyak yang
belum kita ketahui di luar sana.
c. Hubungan Kausal
Adalah penalaran yang
didapat dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Penalaran hubungan kausal masih terdiri dari
tiga macam lagi :
1) Sebab – akibat : Andi
tidak hati-hati dalam mengendarai sepeda motor, sehingga menjadikan ia
mengalami kecelakaan.
2) Akibat – sebab : Perut
Ani sakit karena tadi pagi ia tidak sarapan.
3) Akibat – akibat : Pak
guru yang mengajar sejarah tidak berangkat ke sekolah, sehingga nanti pelajaran
sejarah akan kosong.
2. Penalaran
Deduktif
Adalah suatu penalaran yang
bermula dari peristiwa
umum, yang telah diketahui dan diyakini kebenarannya, dan menghasilkan kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Bentuk sederhana dari penalaran adalah silogisme, yaitu proses penalaran dimana dari dua pernyataan ditarik dalam satu pernyataa baru yang disebut konklusi.
Contoh :
Premis 1: Jika matahari
terik, maka jemuran akan
kering
Premis 2: Sekarang jemuran
kering
Konklusi: Maka matahari
terik
2.
Jelaskan pengertian Proposisi dan berikan contohnya.
·
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di
antara subjek
dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah
pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kalimat Tanya,mkalimat perintah, kalimat harapan , dan
kalimat inversi tidak dapat disebut proposisi
. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan
proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
·
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi
dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan
1. Berdasarkan
bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Tunggal adalah proposisi
yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu
pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja
keras.
• Setiap pemuda adalah calon
pemimpin.
b) Majemuk atau jamak adalah
proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja
keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan
menari.
2.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Kategorial adalah
proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan /
memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini
pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna
hijau.
b) Kondisional adalah
proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan
predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi
kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi
kondisional:
• jika hari mendung maka
akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional
hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka
rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional
disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain
bola atau bintang iklan.
3.
Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
a) Positif(afirmatif) adalah
proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan
predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang
pintar.
• Sebagian manusia adalah
bersifat sosial.
b) Negatif adalah proposisi
yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah
singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun
yang mengenakan rok.
4.
Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2
jenis, yaitu:
a) Umum adalah predikat
proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun
adalah kera.
b) Khusus adalah predikat
proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar
olahraga.
• Tidak semua mahasiswa
pandai bernyanyi.
3. Jelaskan definisi silogisme, sebutkan
jenis silogisme dan contohnya masing masing.
·
Silogisme
adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung.
Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal Aristotels. Dalam pengertian umum silogisme
adalah suatu argumen deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.
·
Jenis Jenis Silogisme
1. Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
A. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya
merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis
yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang
menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle
term). Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)
B. Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa
proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada
4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian
antecedent.Contoh:
Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak (konklusi).
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian
konsekuennya.
Contoh:
Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
Sekarang bumi telah basah (minor).
Hujan telah turun (konklusi)
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka
kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian
konsekuennya.
Contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Pihak penguasa tidak gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
C. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme
yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
D.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia
telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini,
karena itu Anda berhak menerima
hadiahnya.
E.
Silogisme
Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme
yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya
bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang
disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis
mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Silogisme
ini ada dua macam yaitu:
·
Silogisme
disyungtif dalam arti sempit
Silogisme disjungtif dalam arti sempit
berarti mayornya mempunyai alternatif kontradiktif.
Contoh:
Heri jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata Heri berbohong.(premis2)
Ia tidak jujur (konklusi).
·
Silogisme
disjungtif dalam arti luas
Silogisme disyungtif dalam arti luas
berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif.
Contoh:
Hasan di rumah atau di pasar.(premis1)
Ternyata tidak di rumah.(premis2)
Hasan di pasar (konklusi).
Sumber:
Buku
Bahasa indonesia untuk perguruan tinggi karangan Aleka & H. Achmad H. P
Cermat
Berbahasa indonesia untuk perguruan tinggi karangan E. Zaenal Arifin & S.
Amran Tasai
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://firmansopian.blogspot.com/2010/05/pengertian-term-term-adalah-suatu-
kata.html
http://sitompulke17.blogspot.com/2010/05/proposisi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar