Senin, 16 Maret 2015

Tugas Bahasa Indonesia



1. Jelaskan definisi Penalaran, sebutkan jenis jenisnya dan jelaskan
·     Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Penalaran memiliki dua ciri utama, yaitu logika dan analitik. Logika adalah pola berfikir yang bersifat luas, dimana penalaran dapat dikatakan sebagai proses berfikir logis (masuk akal). Sedangkan analitik adalah proses berfikir yang memerlukan suatu kegiatan analisis terhadap penalaran yang bersangkutan.

·         Jenis-jenis Penalaran
Dalam penalaran, terdapat dua jenis penalaran yaitu :
1.      Penalaran Induktif yaitu proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Dalam penalaran induktif pun masih terdiri dari 3 bentuk penalaran:
a. Generalisasi
Adalah proses penalaran yang tidak sesuai dengan peristiwa individual dalam menuju kesimpulan umumnya.
Contoh :
- Bunga mawar terlihat cantik, dan baunya harum.
- Bunga melati bunga yang cantik dan baunya harum.
Generalisasi : Semua bunga cantik berbau harum
Pernyataan “Semua bunga cantik berbau harum” hanya memiliki tingkat kebenaran yang masih mungkin, karena kebenarannya pun juga belum diselidiki. Contoh kesalahan : Bunga bangkai juga cantik, namun baunya tidak harum.

b. Analogi
Adalah cara penarikan kesimpulan dari sebuah penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jangan kita seperti katak dalam tempurung, yang kita merasa hebat dalam wilayah kita sendiri, namun sebenarnya kita belumlah apa-apa karena masih banyak yang belum kita ketahui di luar sana.

c.  Hubungan Kausal
Adalah penalaran yang didapat dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Penalaran hubungan kausal masih terdiri dari tiga macam lagi :
1) Sebab – akibat : Andi tidak hati-hati dalam mengendarai sepeda motor, sehingga menjadikan ia mengalami kecelakaan.
2) Akibat – sebab : Perut Ani sakit karena tadi pagi ia tidak sarapan.
3) Akibat – akibat : Pak guru yang mengajar sejarah tidak berangkat ke sekolah, sehingga nanti pelajaran sejarah akan kosong.








2.      Penalaran Deduktif
Adalah suatu penalaran yang bermula dari peristiwa umum, yang telah diketahui dan diyakini kebenarannya, dan menghasilkan kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Bentuk sederhana dari penalaran adalah silogisme, yaitu proses penalaran dimana dari dua pernyataan ditarik dalam satu pernyataa baru yang disebut konklusi.
Contoh :
Premis 1: Jika matahari terik, maka jemuran akan kering
Premis 2: Sekarang jemuran kering
Konklusi: Maka matahari terik
2. Jelaskan pengertian Proposisi dan berikan contohnya.
·         Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kalimat Tanya,mkalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapat disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
·         Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan

1.    Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.

b) Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.

2.    Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
b) Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.


Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.

3.    Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b) Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.

4.    Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b) Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.


3. Jelaskan definisi silogisme, sebutkan jenis silogisme dan contohnya masing masing.
·         Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal  Aristotels. Dalam pengertian umum silogisme adalah suatu argumen deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.

·         Jenis Jenis Silogisme

1.      Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
A.     Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi)


B.     Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.Contoh:
Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak (konklusi).

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
Sekarang bumi telah basah (minor).
Hujan telah turun (konklusi)

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.

Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Pihak penguasa tidak gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.

C.     Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.


D.    Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima
hadiahnya.

E.     Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:
·         Silogisme disyungtif dalam arti sempit
Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya mempunyai alternatif kontradiktif.
Contoh:
Heri jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata Heri berbohong.(premis2)
Ia tidak jujur (konklusi).

·         Silogisme disjungtif dalam arti luas
Silogisme disyungtif dalam arti luas berarti premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif.
Contoh:
Hasan di rumah atau di pasar.(premis1)
Ternyata tidak di rumah.(premis2)
Hasan di pasar (konklusi).

Sumber:
Buku Bahasa indonesia untuk perguruan tinggi karangan Aleka & H. Achmad H. P
Cermat Berbahasa indonesia untuk perguruan tinggi karangan E. Zaenal Arifin & S. Amran Tasai
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://firmansopian.blogspot.com/2010/05/pengertian-term-term-adalah-suatu-
kata.html
http://sitompulke17.blogspot.com/2010/05/proposisi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar