Pada
era perdagangan bebas dimana lalu lintas hubungan produsen dan konsumen menjadi
semakin terbuka, campur tangan negara, kerjasama internasional sangat
dibutuhkan, yaitu guna mengatur pola hubungan produsen, konsumen, dan system
perlindungan konsumen. sistem perlindungan konsumen sangat membutuhkan
perangkat hukum internasional disamping perangkat hukum nasional, karena
mengingat konflik hukum antar negara dan pihak yang berkepentingan dalam era
perdagangan bebas semakin luas dan terbuka untuk memperebutkan pasar. Selain
itu, pada era perdagangan bebas dikhawatirkan terdapat persaingan yang tidak
jujur, sehingga konsumen mendapatkan barang /jasa yang tidak mempunyai jaminan
kualitas dengan harga yang sangat tinggi. Oleh karena itu perlu adanya
kerjasama antar negara untuk membuat sistem perlindungan konsumen yang harmonis
berdasarkan atas persaingan jujur.
Maka
menyikapi hal tersebut sangat diperlukan pembinaan, pendidikan, dan latihan
menuju pada kemandirian pada tiap konsumen..Adapun pihak-pihak yang terkait
untuk melakukan pembinaan, pendidikan, dan latihan terhadap konsumen, antara
lain Pemerintah, Lembaga Perlindungan Konsumen, Konsumen, dan Pelaku Usaha.
Selama ini belum ada usaha, baik dari pihak pemerintah maupun lembaga-lembaga
konsumen yang melakukan pembinaan, pendidikan, dan pelatihan terhadap konsuamen
sehingga posisi konsumen di Indonesia bertambah terpuruk dalam kelemahannya.
Dengan
pertambahan penduduk yang sangat meledak di saat sekarang ini, pasti semua
orang akan menggunakan berbagai barang dan dan jasa. Apalagi di Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk yang sangat
besar potensi dan jumlah konsumen akanlah sangat besar. Ini akan menimbulkan
berbagai sisi positif dan negative. Sisi positifnya adalah di Indonesia
terdapat potensi pasar yang sangat besar sehingga ruang bisnis dan usaha
terbuka sanagat lebar. Dan sisi negatifnya adalah jika Negara tidak mampu
melayani dan mengisi potensi yang cukup luas ini maka akan menjadi sasaran dari
neagra lain. Sehingga kita tidak mempunyai kesempatan sebagai pelaku untuk
medapatkan keuntungan.
Menurut
Kotler dan Keller mendefinisikan konsumen sebagai seseorang yang membeli dari
orang lain. Dan mereka juga membedakan menjadi lima tipe pasar konsumen yaitu:
1. Pasar
konsumen, terdiri dari individu atau rumah tangga yang membeli barang atau jasa
untuk konsumsi pribadi.
2. Pasar
bisnis, yaitu keegiatan membeli barang atau jasa untuk dijadikan bahan baku
untuk proses produksinysa.
3. Pasar
penjual, membeli barang atau jasa untuk dijual kembali guna mendapatkan laba.
4. Pasar
pemerintah, yaitu instansi pemerintah melakukan pembelian barang atau jasa guna
untuk menyediakan fasilitas umum.
5. Pasar
internasional.
Dilihat
dari jenisnya, konsumen dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Konsumen
individu
Konsumen
individu atau juga disebut sebagi konsumen akhir adalah konsumen yang membeli
atau menghabiskan barang atau jasa untuk kepentingan dirinya sendiri maupun
orang lain.
2. Konsumen
organisasional
Konsumen
organisasi yaitu meliputi, organisasi bisnis (perusahaan), yayasan, lembaga
social dan juga pemerintah. Organisasi juga membutuhkan baraang maupun jasa
guna untuk kelangsungan hidupnya sehingga memerlukan pembelian.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan terdapat tiga
faktor yaitu:
1. Konsumen
individu pilihan merek, yang dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen persepsi atas
karakteristik merek, gaya hidup, dll.
2. Pengaruh
lingkungan, yaitu dipengaruhi oleh budaya, adat istiadat, kelas social, dll.
3. Faktor
situasional yang menentukan, yaitu gambaran situasi pada saat membeli produk.
Perilaku
pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1.
Faktor budaya
1. Budaya
2. Sub
budaya (kebeangsaan, agama, kelompok
ras, dan daerah geografis).
3. Kelas
social, yaitu pembagian masyarakat yang relative homogeny dan permanen, yang
tersususn secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan
perilaku serupa.
2.
Faktor social
1. Kelompok
acuan, yaitu: sesorang terdiri dari semua kelompok yang memilki pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak lansung terhadap sikap atau perilaku sesorang.
2. Keluarga
3. Peran
dan status
3.
Faktor pribadi
1. Usaha
dan tahap siklus hidup
2. Pekerjaan
dan lingkungan ekonomi
3. Gaya
hidup
4. Kepribadian
dan konsep diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar