Minggu, 11 Januari 2015

Kajian perilaku konsumen di era 2000



Pada era perdagangan bebas dimana lalu lintas hubungan produsen dan konsumen menjadi semakin terbuka, campur tangan negara, kerjasama internasional sangat dibutuhkan, yaitu guna mengatur pola hubungan produsen, konsumen, dan system perlindungan konsumen. sistem perlindungan konsumen sangat membutuhkan perangkat hukum internasional disamping perangkat hukum nasional, karena mengingat konflik hukum antar negara dan pihak yang berkepentingan dalam era perdagangan bebas semakin luas dan terbuka untuk memperebutkan pasar. Selain itu, pada era perdagangan bebas dikhawatirkan terdapat persaingan yang tidak jujur, sehingga konsumen mendapatkan barang /jasa yang tidak mempunyai jaminan kualitas dengan harga yang sangat tinggi. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama antar negara untuk membuat sistem perlindungan konsumen yang harmonis berdasarkan atas persaingan jujur.
Maka menyikapi hal tersebut sangat diperlukan pembinaan, pendidikan, dan latihan menuju pada kemandirian pada tiap konsumen..Adapun pihak-pihak yang terkait untuk melakukan pembinaan, pendidikan, dan latihan terhadap konsumen, antara lain Pemerintah, Lembaga Perlindungan Konsumen, Konsumen, dan Pelaku Usaha. Selama ini belum ada usaha, baik dari pihak pemerintah maupun lembaga-lembaga konsumen yang melakukan pembinaan, pendidikan, dan pelatihan terhadap konsuamen sehingga posisi konsumen di Indonesia bertambah terpuruk dalam kelemahannya.
Dengan pertambahan penduduk yang sangat meledak di saat sekarang ini, pasti semua orang akan menggunakan berbagai barang dan dan jasa. Apalagi di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang  sangat besar potensi dan jumlah konsumen akanlah sangat besar. Ini akan menimbulkan berbagai sisi positif dan negative. Sisi positifnya adalah di Indonesia terdapat potensi pasar yang sangat besar sehingga ruang bisnis dan usaha terbuka sanagat lebar. Dan sisi negatifnya adalah jika Negara tidak mampu melayani dan mengisi potensi yang cukup luas ini maka akan menjadi sasaran dari neagra lain. Sehingga kita tidak mempunyai kesempatan sebagai pelaku untuk medapatkan keuntungan.

 Menurut Kotler dan Keller mendefinisikan konsumen sebagai seseorang yang membeli dari orang lain. Dan mereka juga membedakan menjadi lima tipe pasar konsumen yaitu:
1.      Pasar konsumen, terdiri dari individu atau rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.
2.      Pasar bisnis, yaitu keegiatan membeli barang atau jasa untuk dijadikan bahan baku untuk proses produksinysa.
3.      Pasar penjual, membeli barang atau jasa untuk dijual kembali guna mendapatkan laba.
4.      Pasar pemerintah, yaitu instansi pemerintah melakukan pembelian barang atau jasa guna untuk menyediakan fasilitas umum.
5.      Pasar internasional.

Dilihat dari jenisnya, konsumen dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1.      Konsumen individu
Konsumen individu atau juga disebut sebagi konsumen akhir adalah konsumen yang membeli atau menghabiskan barang atau jasa untuk kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain.
2.      Konsumen organisasional
Konsumen organisasi yaitu meliputi, organisasi bisnis (perusahaan), yayasan, lembaga social dan juga pemerintah. Organisasi juga membutuhkan baraang maupun jasa guna untuk kelangsungan hidupnya sehingga memerlukan pembelian.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan terdapat tiga faktor yaitu:
1.      Konsumen individu pilihan merek, yang dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen persepsi atas karakteristik merek, gaya hidup, dll.
2.      Pengaruh lingkungan, yaitu dipengaruhi oleh budaya, adat istiadat, kelas social, dll.
3.      Faktor situasional yang menentukan, yaitu gambaran situasi pada saat membeli produk.

 Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Faktor budaya
1.      Budaya
2.      Sub budaya  (kebeangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis).
3.      Kelas social, yaitu pembagian masyarakat yang relative homogeny dan permanen, yang tersususn secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku serupa.
2. Faktor social
1.      Kelompok acuan, yaitu: sesorang terdiri dari semua kelompok yang memilki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak lansung terhadap sikap atau perilaku sesorang.
2.      Keluarga
3.      Peran dan status
3. Faktor pribadi
1.      Usaha dan tahap siklus hidup
2.      Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
3.      Gaya hidup
4.      Kepribadian dan konsep diri

INOVASI PADA PERILAKU KONSUMEN

1. ELEMEN DASAR DALAM PROSES PENYEBARAN


Inovasi 
Inovasi merupakan suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa suatu hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu (Ibrahim, 1988;40).  Menurut Rogers (1983), ada lima karakteristik inovasi berikut yang mempengaruhi tingkat kecepatan penerimaan inovasi :
1. Keuntungan (advantage) : tingkat kemanfaatan/keuntungan bagi penerima inovasi.

2. Kompabilitas : tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman, dan kebutuhan penerima.

3.  Kompleksitas  :  tingkat kesukaran dalam memahami dan menggunakan inovasi.

4.  Keterujian (trialability)  :  dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi.

5.  Keteramatan (observability)  :  mudah/tidaknya hasil inovasi diamati.

Komunikasi dengan Saluran tertentu  
Difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang menjadikan inovasi sebagai bahan yang dikomunikasikan.  Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dimana seseorang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi orang lain melalui alat-alat (benda) atau alat perantara yang dipakai melalui simbol-simbol (Darmawan, 1992; 2).  Dalam komunikasi terdapat alat atau perantara penyampai informasi, begitupun dalam difusi, sehingga elemen penting dalam sebuah difusi inovasi adalah adanya komunikasi dengan saluran tertentu.  Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup : 1) suatu inovasi, 2) individu atau kelompok yang telah mengetahui atau berpengalaman dengan inovasi, 3) individu atau kelompok lain yang belum mengenal inovasi, dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan kedua pihak yang berkomunikasi.

Adapun yang dimaksud dengan saluran komunikasi merupakan instrument, alat atau sarana untuk menyampaikan suatu informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.  Penggunaan saluran komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kedua pihak yang berkomunikasi, dan pemilihan sarana komunikasi in sangat mempengaruhi efektifitas suatu proses komunikasi.
 
Tingkat Adopsi
Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.  Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor.  Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu.  Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh kayakinan terhadap kemampuan seseorang.  Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya betanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya.  Jika seseorang merasai mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung mengadopsi inovasi tersebut.

Pengembangan Jaringan Sosial
Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan meyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat.  Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari prsoes penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki.  Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya.  Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadarkan masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru disbanding saluran komunikasi interpersonal.

2. LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK BARU

Berbagai komunikasi pemasaran memainkan peran utama dalam mempengaruhi lima karakteristik yang berhubungan dengan inovasi (innovation related), yang menunjang sikap konsumen terhadap produk-produk baru dan karena itu, mereka kemungkinan akan mengadopsi produk-produk yang inovatif :

1.  Keunggulan-Keunggulan Relatif
Suatu tingkat dimana inovasi produk diterima sebaik berbagai alternative produk yang telah ada, disebut keunggulan relative.  Keunggulan relative (relative advantage) adalah suatu fungsi dimana seseorang mempersepsikan suatu produk baru lebih baik dibanding berbagai penawaran yang kompetitif, juga produk tersebut seseungguhnya lebih baik bila dibandingkan dari sisi standar-standar obyektif.


2.  Kecocokan
Suatu derajat dimana inovasi diterima seseorang ke dalam caranya melakukan berbagai hal, disebut kecocokan (compability).  Sebuah produk baru mencapai kecocokan ketika dapat menyamai berbagai kebutuhan, nilai-nilai personal, keyakinan, serta pengalaman masa lalu konsumen.  Makin besar kecocokannya, makin cepat laju adopsi produk baru tersebut.  Berbagai inovasi yang cocok dengan situasi keberadaan seseorang akan lebih sedikit.


3.   Kompleksitas

4.   Bisa diuji Coba

5.   Bisa diobservasi

 
Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:

 
1.  Keunggulan relative

2.  Kompatibilitas

3.  Kerumitan

4.  Kemampuan diuji cobakan

5.  Kemampuan diamati

Secara umum inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain. Pendefiinisian mengenai arti sebuah “inovasi produk” atau sebuah produk baru bukan merupakan tugas yang mudah, bermacam macam pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah produk baru.
 
Tiga tipe inovasi produk:

1.     Berkesinambungan

2.     Berkesinambungan secara dinamis

3.     Tidak berkelanjutan


3. ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI

Proses adopsi
Proses utama kedua dalam penyebaran inovasi dalah adopsi. Fokus proses ini adalah tahap-tahap dilalui seseorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau terus menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk tersebut. (proses adopsi tidak bole dikacaukan dengan kategori pemakai).

Tahap-tahap proses adopsi
Sering diamsumsikan bahwa konsumen bergerak melalui lima tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru tertentu :
  •  Kesadaran
  • Minat
  • Penilaian
  •  Percobaan
  • Pamakaian (penolakan)

Saluran komunikasi dalam proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal. Jangka waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran inovasi dan proses pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial. Kecepatan adopsi oleh anggota sistem sosial tergantung pada tingkat keinovatifan anggota sistem sosial serta ciri karakteristik inovasi yang ditawarkan dalam pandangan anggota sistem sosial.
 
Ciri karakteristik atau sifat inovasi terdiri dari:

1.     Keuntungan Relatif (Relative Advantage)

2.     Kompatibilitas (Compatibility)

3.     Kompleksitas (Complexity)

4.     Trialabilitas (Trialability)

5.     Obsevabilitas (Observability)


4. PENGAPLIKASIAN DEFINISI DARI INOVASI

Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu. 
 
Pengertian Inovasi menurut para ahli :

Pengertian Inovasi menurut Everett M. Rogers
Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Pengertian Inovasi menurut Stephen Robbins
Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Pengertian Inovasi menurut Van de Ven, Andrew
Inovasi adalah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan  organisasi.

Pengertian Inovasi menurut Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses pengambilan  keputusan  di dan oleh  organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.

Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

SUMBER :
http://infodantutorial.blogspot.com/2012/04/pengertiandefinisiarti-inovasi-menurut.html
http://nirawarna.wordpress.com/2011/07/04/pengaruh-konsumen-dan-penyebaran-inovasi/

KOMUNIKASI DAN PERILAKU KONSUMEN



Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi atau communication berasal dari kata Latin communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi merujuk pada suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesanyang dianut secara sama.
Komunikasi merupakan alat unik yang digunakan para pemasar untuk membujuk para konsumen agar bertindak menurut cara yang diinginkan. Komunikasi terdiri dari beberapa aspek diantaranya, dapat berbentuk verbal (baik tertulis maupun lisan), visual (ilustrasi, gambar, demontrasi produk, mimic muka) atau kombinasi keduanya. Komunikasi juga dapat merupakan simbol (harga yang tinggi, pengemasan yang bermutu tinggi, logo yang mengesankan) dan menyampaikan arti khusus yang ingin ditanamkan oleh pemasar.

KOMPONEN KOMUNIKASI
Terdapat lima unsur dasar dalam komunikasi, yaitu:
1.      Pengirim
2.      Penerima
3.      Medium
4.      Pesan
5.      Umpan Balik

PROSES KOMUNIKASI
1.Pemrakarsa Pesan (Sumber)
Sponsor atau pemrakarsa pesan harus memutuskan kepada siapa pesan harus dikirim dan apa yang harus disampaikannya, dan kemudian merumuskan pesan sedemikian rupa sehingga artinya ditafsirkan oleh audien yang dibidik persis seperti yang dimaksudkan. Sumber komunikasi impersonal biasanya adalah organisasi yang mengolah dan mengirimkan pesan yang tepat melalui departemen khusus atau juru bicara. Publisitas biasanya merupakan hasil usaha hubungan masyarakat dan cenderung dapat lebih dipercayai karena sumber atau maksud komersialnya tidak mudah diketahui.
 2.Kredibilitas
Kredibilitas sumber mempengaruhi perumusan pesan. Kredibilitas sumber yang merupakan unsur penting dalam daya persuasif pesan sering didasarkan pada maksud yang diharapkan.
3.Kredibilitas Sumber Informal
Sumber informal atau sumber-sumber editorial dianggap dianggap sangat obyektif dan sangat kredibel. Kredibilitas yang meningkat yang diberikan oleh sumber informal tidak dapat dijamin sepenuhnya, walaupun ada aura obyektivitas yang dirasakan.
4.Kredibilitas Sumber Formal
Sumber-sumber formal yang dirasa netral mempunyai kredibilitas yang lebih besar daripada sumber-sumber komersial karena persepsi bahwa mereka lebih obyektif dalam menilai produk. Kredilitas sumber komersial lebih problematic dan biasanya didasarkan pada penilaian gabungan atau reputasi, keahlian, pengetahuan, saluran ritel, dan jurubicara perusahaan.
5.Kredibilitas Jurubicara dan Pendukung
Para konsumen kadang-kadang melihat jurubicara yang menyampaikan pesan produk sebagai sumber atau pemrakarsa pesan. Para peneliti telah mempelajari hubungan antara pengertian konsumen mengenai pesan dan bujukan, dan telah menemukan bahwa jika pengertian rendah, para penerima tergantung pada kredibilitas jurubicara dalam membentuk sikap terhadap produk, tetapi jika pengertian dan pengolahan informasi sistematis tinggi, keahlian sumber jauh lebih kecil pengaruhnya terhadap sikap penerima.
6.Kredilitas Pesan
Pengalaman sebelumnya yang diperoleh konsumen atas produk atau pedagang ritel tertentu berpengaruh besar terhadap kredibilitas pesan. Harapan terhadap produk yang terpenuhi cenderung meningkatkan kredibilitas pesan pada masa mendatang, sebaliknya produk yang mengecewakan cenderung mengurangi kredibilitas pesan pada waktu berikutnya.
 7.Pengaruh Waktu Terhadap Kredibilitas Sumber
Pengaruh persuasive dari sumber-sumber yang berkredibilitas tinggi tidak selalu bertahan lama, walaupun lebih berpengaruh daripada sumber yang berkredibilitas rendah. Riset menunjukkan bahwa baik pengaruh kredibilitas yang positif maupun negatif cenderung lenyap setelah sekitar 6 minggu. Gejala seperti ini disebut efek penidur (sleeper effect).

Suasana Hati (Mood)
Suasana hati atau pengaruh perasaan memainkan peranan penting terhadap cara pesan yang diterima. Suasana hati konsumen mempengaruhi cara bagaimana sebuah iklan diterima, diingat, dan ditindaklanjuti.

Hambatan Komunikasi
Berbagai hambatan terhadap komunikasi dapat mempengaruhi ketepatan interpretasi pesan oleh konsumen. Hambatan ini meliputi:
Persepsi selektif, para konsumen cenderung mengabaikan iklan-iklan yang tidak mengandung kepentingan khusus atau tidak berkaitan dengan mereka.
Kegaduhan psikologis, misalnya pesan-pesan iklan yang bersaing, dapat mengganggu penerimaan suatu pesan.

UMPAN BALIK (TANGGAPAN PENERIMA PESAN)
Pengirim pesan penting untuk memperoleh umpan balik sesegera dan seakurat mungkin, karena melalui umpan balik pengirim dapat menentukan apakah dan seberapa baik pesan telah diterima.

Riset Keefektifan Iklan
Para pemasang iklan sering berusaha mengukur keefektifan pesan dengan menyelenggarakan riset audien untuk mengetahui media apa yang dibaca, program-program televisi apa yang ditonton dan iklan-iklan apa yang diingat. Riset keefektifan iklan, yang disebut copy testing, dapat dilakukan sebelum iklan benar-benar dimuat (pretesting) atau setelah terbit (posttesting).

MERANCANG KOMUNIKASI YANG PERSUASIF
Untuk menciptakan komunikasi yang persuasif, sponsor (individu maupun organisasi) lebih dahulu menentukan tujuan komunikasi, kemudian memilih audien yang tepat untuk pesan yang disampaikan dan media untuk mencapai mereka serta menyusun (encode) pesan dengan cara yang tepat untuk setiap medium dan setiap audien.
Strategi Komunikasi
Dalam menyusun strategi komunikasi terlebih dahulu harus menentukan tujuan komunikasi yang utama. Komponen strategi komunikasi yang penting adalah memilih audien yang tepat.
Strategi Media
Strategi media merupakan unsur penting dalam rencana komunikasi. Rencana ini diperlukan untuk penempatan iklan dalam berbagai media khusus yang dibaca, ditonton, atau didengar oleh berbagai pasar yang dipilih untuk dibidik. Pemilihan media tergantung pada produk, audien, dan tujuan kampanye iklan, strategi media dapat dilakukan melalui:
1.World Wide Web (melalui internet)
2.Penentuan target yang seksama
3.Pemasaran langsung

Strategi Pesan
Pesan merupakan pemikiran, gagasan, sikap, citra, atau informasi lain yang ingin disampaikan pengirim kepada audien yang diharapkan. Komponen dalam strategi pesan meliputi:
1.      Retorika dan Persuasi Iklan, fokus utama riset retorika adalah menemukan cara yang paling fektif untuk menyatakan pesan dalam situasi tertentu. Penyampaian retorik paling efektif terhadap para konsumen yang tidak mempunyai motivasi. Resonansi iklan didefinisikan sebagai permainan kata yang dikombinasikan dengan gambar yang ada kaitannya.
2.      Teori Keterlibatan, bahwa dalam situasi pembalian dengan keterlibatan yang tinggi orang mungkin lebih mencurahkan usaha kognitif yang aktif untuk menilai hal-hal yang disetujui maupun tidak atas produk tertentu. Dalam situasi keterlibatan yang rendah seseorang lebih cenderung memfokuskan pada isyarat-isyarat pesan yang bukan pokok.
3.      Penyajian Pesan, diantara berbagai keputusan yang harus diambil oleh para pemasar dalam merancang pesan adalah keputusan apakah akan menggunakan susunan pesan yangpositif-negatif, pesan satu-sisi atau dua-sisi, iklan perbandingan, pengaruh urutan, atau pengulangan. Cara pesan yang disajikan mempengaruhi dampaknya. Sebagai contoh, pesan satu-sisi lebih efektif pada beberapa situasi dan audien, pesan dua-sisi lebih efektif pada situasi lain. Produk dengan keterlibatan yang tinggi (produk yang sangat berkaitan dengan segmen konsumen) paling baik diiklankan dengan cara yang pokok melalui persuasi, yang mendorong usaha kognitif aktif. Produk dengan keterlibatan yang rendah paling baik dipromosikan melalui berbagai isyarat tidak pokok, seperti latar belakang pemandangan, music, atau jurubicara selebritis.
4.      Daya Tarik Iklan, daya tarik emosi yang sering digunakan dalam iklan meliputi rasa takut, humor, dan daya tarik seksual. Jika tema seksual berkaitan dengan produk, maka hal ini dapat menjadi sangat efektif dan jika digunakan hanya sebagai penarik perhatian, ingatan pada merk jarang tercapai. Partisipasi audien merupakan strategi komunikasi yang sangat efektif karena mendorong internalisasi pesan iklan. Riset lebih lanjut diperlukan untuk mengenali berbagai variabel produk, audien dan situasi yang menjadi perantara pengaruh urutan dan penyajian pesan dalam membujuk para konsumen untuk membeli.

sumber: http://alfi-alfiansyah.blogspot.com/2013/12/komunikasi-dan-perilaku-konsumen.html
 http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/11/komunikasi-dan-perilaku-konsumen.html